Jumat, 12 Juni 2015

PT. PISMA PUTRA TEKSTIL, PEKALONGAN

 PT. Pisma Putra Tekstil
Industri tekstil berperan penting dalam penyediaan lapangan kerja, Pada tahun 2006 jumlah industri tekstil di Indonesia mencapai 2699 perusahaan dengan total investasi Rp135,7 triliun. Jumlah ini mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 2.659 perusahaan. Daya serap tenaga kerja di industri ini juga cukup besar mencapai 1,84 juta tenaga kerja per tahun. Lokasi industri di Jawa Barat 57%, Jawa Tengah 14% dan Jakarta 17%. Sisanya tersebar di Jawa Timur, Bali, Sumatera dan Yogyakarta. Pabrik tekstil merupakan pabrik yang memproduksi berbagai jenis kain dengan bahan baku benang. Proses pembuatannya meliputi  blowing, carding, drawing breaker, drawing  finisher, roving, ring frame, winding, doubling,  two for one twister (TFO) dan yang terakhir  adalah packing.
PT. Pisma Putra Tekstil terletak di Jalan Raya Paid km 10, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, PT. Pisma Putra Tekstil terbagi menjadi 2 Spinning yaitu Spinning I dan Spinning II, Spinning I memiliki luas wilayah 167.642 m dan jumlah karyawan 908 orang. PT. Pisma Putra Tekstil merupakan perusahaan pemintalan yang berada di Pekalongan yang dalam prosesnya mengedepankan manajemen mutu yang sesuai dengan standart ISO 9001. Produksi yang dihasilkan PT. Pisma Putra Tekstil adalah benang mulai dari polyester, rayon, dan benang campuran polyester tetoron. Kapasitas produksi benang per bulan di PT. Pisma PutraTekstil Pekalongan sebanyak 4.000 bale.
Pabrik pemintalan benang PT Pisma kini mulai memproduksi benang caton kualitas ekspor. Semula pabrik yang merupakan salah satu unit usaha yang tergabung dalam Pisma Group itu hanya memproduksi benang jenis poly-rayon, polyester, dan rayon saja. Namun setelah perluasan pabrik spinning II yang berlokasi di belakang pabrik lama selesai, dan penambahan sejumlah mesin baru, kini mulai memproduksi benang caton yang banyak dibutuhkan pabrik tekstil di Pekalongan dan negara-negara produsen tekstil lainnya. Dirut PT Pisma Putra, Djamal Ghozi menjelaskan, perluasan pabrik pemintalan benang itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benang dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu penambahan mesin baru itu sengaja dipilih mesin buatan Amerika dan Jerman yang bisa dipakai untuk membuat benang segala jenis. Jadi mesin yang dipakai pada spenning II (Pabrik baru) termasuk canggih dan fleksibel. Pabrik pemintalan yang dulu diresmikan Presiden Abdurrahman Wahid (2000) itu memiliki 60 ribu mesin mata pintal, dengan kapasitas produksi sekitar 5.000 bil/bulan. Sedang sebagian mesin pintal yang baru, digunakan untuk memproduksi benang caton. Lainnya seperti biasa memproduksi Polyester 100%, Rayon 100% dan Polyester-Rayon 65%: 35%.

2 komentar: